Masyarakat Lampung Akui Muktamar NU Bawa Keberkahan Perekonomian

By Abdi Satria


nusakini.com-Bandarlampung-Ketua Kordinator Panitia Lokal Bazar Muktamar NU Hj Jauharoh Haddad mengatakan pelaksanaan muktamar di Lampung membawa keberkahan bagi perekonomian masyarakat, pelaku UMKM, maupun pengusaha Lampung.

“Alhamdulillah, kami selaku masyarakat asli Lampung merasakan keberkahan itu,” katanya di sela-sela acara pembukaan Bazar, Pameran, Hiburan, dan Bedah Kitab Muktamar Ke-34 NU di Lapangan Saburai Enggal, Selasa (12/21/2021).

Ia meyakini, adanya Muktamar NU ini pastinya akan membuat perekonomian di Lampung menggeliat menjadi besar. Di antaranya kebutuhan akomodasi, konsumsi, transportasi, sampai urusan buah tangan atau oleh-oleh khas Lampung yang akan menjadi kebutuhan peserta. “Itu semua tentunya akan memberikan dampak besar bagi perekonomian Lampung. Apalagi jumlah pesertanya ini se-Indonesia," ujar Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung itu.

Dampak lain dari Muktamar NU kata dia juga akan memengaruhi kebijakan strategis Lampung ke depan. Karenanya, ia berharap Muktamar NU ke-34 di Lampung ini bisa sukses terselenggara dengan lancar. "Saya harap pelaksanaan muktamar berjalan dengan lancar. Kalau sukses terselenggara momen ini memberikan dampak (positif) jangka panjang. Sehingga ke depan Lampung bisa menjadi referensi tempat acara tingkat nasional lainnya," harapnya.

Ia melanjutkan, bila diibaratkan Muktamar NU adalah hujan di musim kemarau. Jelas cukup menyejukkan dan menyegarkan bagi perekonomian Lampung. “Iya sepanjang tahun 2020-2021 pandemi hampir mematikan perekonomian di sini. Jadi, ini ibarat kemarau sepanjang tahun dibalas hujan sehari lha, ya,” ungkapnya.

Sebagai informasi, jumlah peserta Muktamar Ke-34 NU mencapai 1.959 orang. Para peserta berasal dari perwakilan NU tiap daerah maupun badan otonom NU.  Skemanya dari 34 PWNU sebanyak 102 orang, 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), 14 badan otonom (42 orang), dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat. Ditambah utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), tanfidziyah (38 orang).(rls)